LENSABANGGAI, LUWUK-Kepolisian dari Polsek Bunta gerak cepat turun ke lokasi banjir yang terjadi di beberapa Desa Kecamatan Bunta dan Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai, Minggu (23/6/2024) malam.
Banjir yang melanda akibat intensitas hujan yang tinggi ditambah buruknya saluran pembuangan / drainase mengakibatkan genangan di permukiman warga dikisaran 10-75 cm, kondisi tersebut cukup menghambat aktivitas warga setempat.
Kapolsek Bunta IPTU Tamrin Luntuya mengatakan pihaknya langsung turun ke wilayah yang terjadi banjir dan membantu warga yang terdampak.
“Hujan cukup tinggi dimulai sejak pukul 10.00 sampai 16.30 Wita,” katanya.
Akibatnya, ada 8 wilayah di Kecamatan Bunta tergenang air diantaranya Kelurahan Salabenda, ketinggian air 10 – 30 cm yang mengenangi 8 rumah, Kelurahan Kalaka 45 rumah terendam air dan 1 sekolah MTS Al-khairat setinggi 20-75 cm serta dua rumah hanyut terbawa banjir.
Ada lagi di Desa Tombangan Ulos, air mengenagi 15 rumah dengan ketinggian 20-50 cm, Desa Polo 15 rumah terdampak, ketinggian air berkisar 10-30 cm, Desa Bohotokong, 15 rumah, ketinggian air 20-30 cm dan Desa Laonggo, air mengenangi 3 rumah, ketinggian air 20-30 cm.
“Untuk Kecamatan Simpang Raya, tepatnya di Desa Koninis, 10 rumah tergenang air setinggi 20-30 cm,” ungkap Tamrin.
Lanjut Kapolsek, bahwa 2 Rumah yang hanyut milik Sahrun Latuba dan Rusli Jampa. Total kerugian masing-masing sekitar Rp 15 Juta. Khusus di Kelurahan Kalaka terjadi pula air laut pasang.
Dijelaskannya lagi, dari hasil pengecekan dilapangan jalur jalan Trans Sulawesi di Kelurahan Kalaka, air melewati badan jalan dengan ketinggian 10-15 cm, namun masih bisa dilewati kendaraan.
Begitu juga kondisi jalan Kabupaten di antara Desa Bohotokong – Desa Dondo Soboli, jalan sepanjang 300 meter terendam banjir. Kemudian antara Desa Tombongan Ulos dan Desa Beringin Jaya, jalannya amblas sedalam 20 cm.
“Kondisi air perlahan surut. Mengimbau masyarakat tidak panik. Namun, tetap waspada saat banjir kembali melanda,” tutupnya.