REPOTER : ANTO YASIN/PAGIMANA
PAGIMANA- Jelang Bulan suci Ramdhan 2022 kondisi bahan pokok khususnya minyak goreng bersubsidi dari pemerintah hingga saat ini belum di rasakan oleh masyarakat secara umum padahal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banggai telah mengeluarkan Surat Rekomendasi Harga Jual Minyak Goreng Bersubsidi Rp.14.000/Liter dari semua jenis merek produk ke seluruh Distributor yang berada di kabupaten Banggai dengan harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 03 tahun 2022, dan berdasarkan instruksi Disperindag Kabupaten Banggai beberapa waktu lalu bahwa Distributor mengintruksikan kepada Sales-sales ke seluruh kecamatan untuk mensuplai ke Toko-toko/Alfamidi dan pengecer dengan harga subsidi penjualan Rp.14/Liter, namun anehnya hingga saat ini masyarakat kecamatan Pagimana masih membeli dengan harga tinggi di atas harga Subsidi.
Salah satu Pemilik Toko Sembako terbesar di Kacamat Pagimana, Ci Ima, kepada Wartawan, Sabtu,(12/3), mengaku bahwa sampai saat ini menjual minyak goreng masih dengan harga tinggi di atas harga subsidi, hal itu di sebabkan pihak sales/kampas dari Luwuk belum pernah menjual minyak goreng kepada kami dengan harga Subsidi yang telah di tentukan oleh Pemerintah.” Kami pihak toko malahan di suruh beli di agen Luwuk, ucap Ci Ima mengutip perkataan sales.
Selain itu juga di sampaikan oleh Ci Cen salah satu pemilik toko Sembako di pagimana, mengaku tokonya belum pernah menjual minyak Goreng Subsidi sebab pihak Sales tidak pernah menjual kepada kami minyak Goreng Subsidi yang kata Ci Cen, pihak sales menyuruh pihak Toko beli di Agen Luwuk, hal itulah sampai saat ini kami tentap menjual Minyak Goreng dengan harga Tinggi.” Cetus Ci Cen. Begitu pula pihak Karyawan Alfamidi di kecamatan Pagimana, Susanto, mengakui bahwa setelah adanya Minyak Goreng Subsidi mereka sangat jarang sekali menjual minyak Goreng hingga saat ini hanya pada hari tertentu saja, itupun hanya satu karton dan menjual tanpa di ketahui secara luas oleh masyarakat.”Semenjak adanya Minyak Goreng Subsidi kami jarang sekali menjual minyak goreng hanya tadi pagi itupun hanya 1 karton ukuran 1 liter dapat jatah pengriman.” Sebut Sisanto. (anto)