Selamat, Kabupaten Banggai Masuk Program Smart City

LENSABANGGAI-Implementasi konsep perkotaan berbasis teknologi digital dalam ekosistem kota cerdas (smart city) di Kabupaten Banggai perlahan mulai diwujudkan.

Setelah melalui sejumlah tahapan penilaian, pada Januari 2022 Kabupaten Banggai ditetapkan sebagai salah satu dari 50 kabupaten/kota terpilih dalam program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) tahun 2022 yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Olehnya itu, Kabupaten Banggai berhak mendapatkan pendampingan dan asistensi dari tim ahli Kementerian Kominfo terkait penyusunan masterplan smart city.

Untuk mempertegas komitmen tersebut, Kementerian Kominfo bersama 50 kabupaten/kota terpilih melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022, yang disaksikan oleh Menteri Kominfo Johnny G. Plate secara virtual dari Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo berharap momentum penandatanganan MoU tersebut menjadi simpul penguat kolaborasi bersama dalam mewujudkan implementasi smart city di Indonesia. Dengan begitu, “Saya berharap titik-titik pertumbuhan digital bisa bermunculan di seluruh penjuru Indonesia,” ujarnya.

Kenyataannya, ketersediaan infrastruktur teknologi dan banyaknya platform digital yang digunakan, menurut Menkominfo Johnny, tidak cukup membuat suatu kota dapat dikategorikan sebagai kota cerdas. Kota harus dapat mendayagunakan data dan teknologi digital untuk membuat kebijakan yang lebih baik dan memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya. Dari situ, program Gerakan Menuju Kota Cerdas hadir untuk memperjelas konsep dan pengimplementasian smart city di penjuru wilayah Indonesia.

Menkominfo mengatakan, sudah banyak contoh kota-kota di dunia yang berhasil menerapkan kerangka pengembangan smart city sebagai solusi dari permasalahan urban yang mereka hadapi.

Dia mencontohkan Kota Jinan di Tiongkok yang meluncurkan “Jinan traffic brain”, sebuah manajemen transportasi cerdas yang secara real-time mampu memengaruhi rambu lalu lintas, menganalisis secara rinci perilaku pengendara, dan menilai kepadatan lalu lintas. Data-data tersebut tentu saja sangat membantu dalam mengambil kebijakan lalu lintas yang tepat.

Menkominfo juga melaporkan, sejak 2017 hingga 2021, Kementerian yang dipimpinnya telah mendampingi dan melakukan asistensi kepada 141 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Meski begitu, Johnny mengakui, pendampingan dan asistensi saja tidak cukup. Keberhasilan penerapan smart city, menurutnya, sangat ditentukan oleh kebijakan dan partisipasi aktif dari kepala daerah. “Pendampingan dan asistensi tidaklah cukup apabila willingnes serta kebijakan dari Pemerintah Daerah masih belum optimal,” terangnya.

Sementara itu, dari Ruang Rapat Khusus Kantor Bupati Banggai, sesaat setelah mendengarkan sambutan Menkominfo dan menandatangani MoU, Bupati Banggai Amirudin yang didampingi Wakil Bupati Furqanuddin Masulili, serta Kepala Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kabupaten Banggai, Hasanuddin Idris, menyatakan keseriusannya mewujudkan program tersebut.

“InsyaAllah apa yang telah menjadi komitmen bersama, akan kita laksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas tahun 2022 sesegera mungkin dapat kita wujudkan di Kabupaten Banggai,” ujar Bupati Amirudin.(*/gmz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *